Oleh: Jaka Hendra Baittri*
Senang sekali membaca berita Jambi Ekspres September lalu (6/9), mengenai Badan Perpustakaan, arsip dan Dokumentasi Daerah (BPAD) Kota Jambi akan menyusun buku sejarah Jambi. Ini kabar bagus, karena Jambi akan mengolah arsip mengenai Jambi sendiri. Namun, ketika menghampiri ruang deposit perpustakaan daerah Jambi membuat saya berpikir lagi: Kapan akan selesai?
Ruang deposit adalah tempat penyimpanan arsip-arsip tentang Jambi. Mulai dari jurnal, catatan pemerintah, keputusan-keputusan pemerintah, laporan pertanggungjawaban hingga kliping koran tentang Jambi. Pertanyaan tersebut muncul ketika ruang deposit yang saya kunjungi sangat tidak nyaman.
Jarak antara rak satu dengan yang lain kurang lebih satu lancang depan orang dewasa, hal ini menyebabkan sakit mata saya ketika kebetulan juga sedang mencari bahan tulisan tentang Jambi. Selain itu tidak ada fasilitas yang membantu pengunjung untuk mencari bahan secara cepat di ruang deposit. Misalnya seperti komputer pencari atau daftar arsip tentang Jambi. Ruangannya pun kecil. Makanya ketika saya mendengar rencana tersebut saya berharap ruang-ruang perpustakaan daerah Jambi bisa lebih lengkap dan nyaman.
Kenyamanan perpustakaan Jambi dan ruang depositnya tentunya tak lepas dari bagaimana kesadaran arsip di Jambi terbangun. Bagaimana nantinya penulis buku sejarah Jambi pun dapat terbantu dari adanya arsip Jambi yang lengkap dan tersusun rapi, pun didukung fasilitas yang menjadikan kerja-kerja penulisan sejarah efektif.
Selain penyediaan data yang efektif, arsip-arsip ini kemudian juga bermanfaat untuk melihat Jambi kedepannya. Melalui arsip kita melihat sejarah, kita bisa melihat kesalahan-kesalahan dimasa lalu agar tak diulangi lagi. Selain itu juga berfungsi untuk kita memelihara ingatan.
Analogi sederhana manfaat kita memelihara ingatan adalah ketika ada masyarakat yang rumahnya kebobolan maling. Setelah peristiwa kemalingan itu tentunya pemilik rumah mencari-cari apa yang dibobol atau mengingat-ingat apa ada pintu yang lupa dikunci dan sebagainya. Indentifikasi masalah tersebut membuat warga tersebut lebih waspada, missal membuat teralis agar pintu tak mudah di bobol atau mengingatkan penghuni rumah lain untuk selalu mengunci pintu.
Ingatan yang membuat warga tadi lebih waspada adalah sebuah pelajaran bahwa sebuah peristiwa dari masa lalu dapat memberi pelajaran. Itu hanya dari contoh kecil memelihara ingatan sederhana, bagaimana jika diimplementasikan dalam hal-hal besar seperti memetakan arah kebijakan publik dan sebagainya.
Selain itu arsip juga dapat membantu kita memilih pemimpin. Melalui data-data tentang calon-calon yang maju yang menampilkan track record calon, atau calon yang sudah pernah terpilih, kita dengan melihat arsip mengenai kepemimpinannya masyarakat bisa lebih pandai dalam memilih.
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dengan Arsip
Terkait dengan kegiatan mengarsip tentu BPAD tak hanya bekerja sendiri atau hanya dengan BPS. BPAD dapat mengajak organisasi pemuda daerah. BPAD bisa melatih serta mendidik mereka untuk dapat mengumpulkan arsip penduduk.
Gagsan menarik dari Muhidin M Dahlan, Kerani Gelaran Indonesia Buku, dari penulisan buku Sejarah Kampung Patehan Yogyakarta: Mengajak pemuda kampung tersebut dalam proses penulisan dan pengumpulan data.
Dalam proses penulisan dan pengumpulan data pemuda-pemuda setempat berkumpul di perpustakaan tempat penyelenggara penulisan buku tersebut. Mereka belajar tentang bagaimana tehnik mengarsip dan mengumpulan data yang diperlukan seperti kategorisasi tahun, tema, barang dan sebagainya.
Melalui kegiatan-kegiatan kecil sepert itu BPAD dapat sekaligus mendidik masyarakat muda Jambi untuk dapat mengarsip dan mengerti apa pentingnya arsip. Arsip tentang apa pun, mungkin dari musik kesenangan, permainan digital atau lainnya.
Bonus Demografi, Arsip dan identitas
Sepuluh tahun terakhir pertambahan jumlah penduduk dikatakan lebih besar dari jumlah penduduk Kanada hari ini. Para demograf mengatakannya sebagai bonus demografi, dimana terjadi ledakan jumlah penduduk usia produktif.
Beberapa Negara seperti Jepang salah satunya, berhasil memanfaatkan bonus demografi yang pernah dialaminya. Jepang menuai kemajuan hingga sekarang ini karena berhasil mendidik masyarakat usia produktif tadi agar tak mengulangi sajarah kelam mereka dahulu.
Terkait dengan bonus demografi ini, BPAD sangat perlu mendidik kesadaran mengarsip bagi peserta didik. Tentu dengan adanya bonus demografi ini, pengumpulan arsip menjadi lebi cepat jika kesadaran mengarsip dengan semangat yang dijaga bisa sedemikian rupa dibentuk oleh BPAD. Tentu ini bukan hanya tanggung jawab BPAD tapi juga seluruh lembaga dan masyarakat Jambi pada khususnya.
Melalui pemenuhan tanggungjawab arsip tersebut Jambi akan lebih jelas identitasnya di era globalisasi ini. Identitas yang jelas tentu dapat mencegah penjajahan budaya luar, bahkan identitas Jambi dapat saja dijadikan komodifikasi dan dimanfaatkan untuk pengembangan daerah sendiri.
Melalui arsip dan pengetahuan tentang identitas daerah Jambi bisa seperti kota-kota besar bai dalam dan luar negeri yang budayanya banyak di adopsi. Misalnya tradisi minum the dari Inggris, atau seperti Palembang yang terkenal dengan pempeknya, para peneliti sejarah tentu akan ke Palembang untuk meneliti Pempek dan itu menguntungkan untuk Palembang.
Contoh lain dari arsip pribadi yang menguntungkan daerah adalah novel Laskar Pelangi. Novel ini mendapatkan penghargaan buku pariwisata di Jerman. Novel ini kalau boleh saya sebut sebagai arsip pribadi seorang Andrea Hirata, meski pun terkadang ada yang ditambah-tambahkan.
Selain itu novel Andrea yang berjudul Padang Bulan, di dalamnya ada penjabaran Andrea tentang budaya ngopi orang melayu. Hal ini sangat menarik dari segi sosial budaya Andrea menghadirkan heritage culture tempatnya tinggal dengan menarik. Hal ini tentu tanpa harus dijelaskan jelas menguntungkan bagi daerah dari segi pariwisata. Terlebih hari ini siapa yang tak kenal pantai lascar pelangi yang juga sempat ditayangkan di layar lebar.
Namun itu semua tentu bukan tujuan jangka panjang. Northern British Columbia Archive mengatakan bahwa pentingnya arsip adalah untuk generasi mendatang. Arsip dapat berguna untuk bahan-bahan penelitian, termasuk pengajaran, rencana pembangunan dan sejenisnya. Selain itu arsip juga membantu masyarakat memahami sejarah mereka, bukankah pengetahuan tentang masa lalu membuat masa depan lebih baik.
Selain itu Northern Columbia Archive juga dapat membantu mengembangkan dan mempromosikan identitas manusia yang ada di tiap zona geografis. Seperti halnya yang jadi program BPAD ini, menyusun sejarah Jambi.
Jadi, arsip sangat penting untuk menunjang pengembangan daerah saat ini. Kalau perlu seperti kebijakan Kanada yang mendorong masyarakatnya untuk mengarsip hal-hal yang terkait dengan individu dan organisasi di setiap daerah. Kanada melakukan: Arsip Total.
Mari mengarsip Jambi.
*Penulis lepas asal Jambi
Tidak ada komentar :
Posting Komentar