Untuk bank data Pelanta bisa dilihat di www.data-pelanta.blogspot.com. Data tersebut akan terus diperbaharui

Sabtu, 08 Juni 2013

Pembangunan Berbasis Masjid

Dra. Irina Safitri
Oleh: Dra. Irina Safitri*
Memperingati Isra Miraj kali ini ada baiknya kita mencoba melihat sebuah sisi yang butuh perhatian kita. Salah satunya bagaimana caranya memakmurkan masjid. Masjid merupakan rumah Allah, tempat di mana manusia menyembah Nya dan mengingat nama Nya. Masjid merupakan sebaik baik bidang tanah Allah di muka bumi ini, sebagai menara petunjuk, corong agama. Ia adalah majelis dzikir, mihrabnya ibadah, menaranya pengajaran ilmu pengetahuan pokok-pokok syariat. Bahkan masjid lembaga pertama yang menjadi titik tolak penyebaran ilmu dan pengetahuan di dalam Islam.

Pada masa nabi dan khulafa ar Rasyidin, masjid berfungsi sebagai tempat beribadah, menuntut ilmu, dan merencanakaan kegiatan kemasyarakatan. Dari masjid lah syiar Islam, menyebarkan akhlak Islami dan memberantas kebodohan. Masjid merupakan tempat yang paling baik bagi kegiatan pendidikan dan pembentukan moral keagamaan. Masjid tempat strategis menjadi titik pijak kemajuan umat Islam dan titik temu dari perbedaan material dan strata sosial yang sering melekat pada kehidupan masyarakat kita.

Jumlah masjid, mushalla maupun langgar dalam provinsi Jambi ini hampir mencapai kurang lebih 100 ribu. Tetapi, kuantitas masjid tidak di imbangi dengan kualitas.
Ada beberapa institusi dan organisasi masyarakat yang bergerak mengurus masjid. Seperti Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Organisasi ini telah berdiri semenjak zaman orde baru. Tapi amat di sayangkan di daerah kita DMI tidak menyentuh masjid masjid yang ada. Begitu berartinya organisasi ini tidak membuat para pengurusnya tergerak untuk mensosialisasikan keberadaan DMI . Hampir di setiap kabupaten/kota dalam provinsi Jambi tidak mempunyai dewan masjid Indonesia.

Hal ini lah yang harus menjadi PR kita bersama. Mengingat pentingnya fungsi strategis masjid. Angin segar untuk mengembalikan fungsi masjid sebagaiman zaman nabi dahulu, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) di bawah ketua umum nya bapak H Jusuf Kalla giat menerjemahkan dalam berbagai program nyata. Ini perlu di sambut PW DMI Propinsi Jambi dengan terlebih dahulu membenahi organisasi yang telah lama tenggelam  .

Pada tanggal 26 April 2013 yang lalu bertempat di Ciawi Bogor, telah di louching program program DMI yaitu Paud Berbasis Masjid. Program ini  kerja sama dengan kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kerja sama di lakukan dalam bentuk pendirian 1000 Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) untuk daerah/desa yang belum ada Paudnya.

Pencerahan dan dakwah dalam bidang kesehatan mendirikan POSKESMAS BERBASIS MASJID ( pos kesehatan masyarakat ) kerja sama dengan PT Asuransi Kesehatan ( ASKES ) serta pelatihan kader tentang penanganan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Program poskesmas ini dasar filosofinya jika masyarakat sehat tentu umat Islam akan lebih khusuk beribadah dan kegiatan sosila lainnya di masjid maupun lingkungan sekitarnya.
"Kebersihan sebagian dari iman ", spirit dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi, masyarakat dan ujungnya adalah sarana meningkatkan kualitas spiritual.

Kantor Kas Bank Syariah berbasis masjid,  sebuah program pemberdayaan ekonomi umat kerjasama dengan Asbisindo. Bantuan pengeras suara bagi masjid masjid di seluruh Indonesia.

Disamping ke empat program diatas yang telah di canangkan langsung oleh Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, masyarakat masjid juga diberdayakan dalam gerakan penghijauan dan penanaman satu miliar pohon. Penghijauan berbasis masjid cukup penting, logikanya sederhana bahwa surga sering digambarkan dalam Al Quran dibawahnya mengalir air dan terdapat pepohonan hijau nan rindang. Untuk meraih surga maka umat Islam harus membuat surga di dunia antara lain dengan penghijauan lingkungan masjid.

Dewasa ini, pembangunan masjid di kota besar semakin kreatif. Masjid sebagai tempat ibadah kini di bungkus satu paket dengan fungsi fungsi lainnya. Bapak Gubernur Jambi, Drs H Hasan Basri Agus dalam audiensi dengan Majelis dzikir dan fikir UMMAHAT september 2012 yang lalu melemparkan rencana luar biasa beliau, ingin melengkapi keberadaan masjid seribu tiang, masjid Agung Al Falah dengan Islamic Center, adanya aula pertemuan dan perpustakaan. Alangkah indahnya pula bila masjid kebanggaan Jambi ini disamping bangunan fisiknya yang megah juga memberikan ruang wisata yang menarik ( paling tidak memiliki taman yang asri ). Bapak Gubernur pun menyambut positif rancangan program UMMAHAT, Gerakan Cinta Masjid.

*Pengurus Majelis Dzikir dan Fikir Ummahat Jambi
Sumber: http://jambiupdate.com/artikel-pembangunan-berbasis-masjid.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Space 2

Space 2