Oleh: Drs. Zawawi*
Marshall Mac Luhan, dalam tulisannya yang berjudul Big Village, menyimpulkan bahwa dengan perkembangan teknolagi informasi maka dunia menjadi sebuah kampung yg besar dimana batasan komunikasi begitu dekatnya, kita sa’at ini sudah memasuki millennium yang dimaksud dimana hilangnya jarak, tranformasi informasi menembus dan melampaui batas-batas Negara dan budaya. John Neisbitt dalam Mega Trend : mengatakan ada sepuluh arah perubahan kehidupan kita pada abad millennium ini dimana eksploitasi informasi menguasai semuanya itu, sementara itu Bill Gates mengatakan dalam abad 21 ini informasi berada diujung jari manusia,“ Informations at your finger tips, bagaimana semua informasi mengalir dari ujung jari manusia, semua yang dikatakan para futuris ini sekarang sudah masuk dalam kehidupan sehari-hari. Mcleod dalam tulisannya tahun 1995, telah menambahkan/memasukkan informasi sebagai salah satu sumberdaya manajemen yang selama ini dikenal dengan 5 M menjadi 5 M plus I (informasi).
Teknologi informasi dan teknologi komunikasi begitu pesatnya berkembang, menyentuh seluruh sisi kehidupan manusia, sehingga membuat manusia menjadi terhubungkan satu sama lain dalam rentang waktu hitungan detik yang menembus ruang dan waktu. Setiap perkembangan dibelahan dunia manapun dapat diikuti pada detik yang sama dari ruang rumah tanpa harus melangkah jauh sungguh satu hal yang sangat spektakuler.
Kemajuan teknologi ini ditangkap dengan cepat oleh mereka yang bergerak dibidang masalah teknologi informasi dan komunikasi, baik dalam penyediaan perangkat kerasnya maupun perangkat lunaknya, salah satunya kita lihat bagimana berkembangnya handphone, sebagai salah satu perangkat dalam teknologi itu.
Hari ini kalau orang berpergian ketinggalan dompet tidak terlalu menjadi masalah, tetapi ketika ketinggalan yang namanya handphone sangat heboh, suatu era kehidupan baru, era informasi telah merambah seluruh kehidupan, handphone sudah merupakan alat kebutuhan utama, dari masyarakat paling atas sampai masyarakat paling bawah, jangan kaget kalau melihat gepeng di traffic light juga menggunakan hanphone.
Suatu hal yang lumrah yang merupakan hukum perubahan “law of change”, setiap perubahan mempunyai dampak dua sisi, positif dan negative. Sisi positif jelas sangat membantu semua aktifitas kebutuhan informasi biasa diselesaikan tidak perlu keluar rumah bahkan mungkin dari kamar tidur, pengertian kantor sudah sangat berubah menjadi sangat dinamis, kantor sudah tidak ada batas waktu, dari rumah diperjalanan kegiatan kantor dapat dilaksanakan, semua instuksi dapat disampaikan, gangguan macet secara lintas informasi tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan terutama bagi para eksekutif/pimpinan, transaksi tidak memerlukan pergerakan phisik dan salah satu yang sekarang menjadi trend adalah “go green”, dimana semua aktifitas yang menggunakan kertas akan beralih menjadi “e”letter, e’billing dan sebagainya, sehingga penggunakan kayu (kertas) menjadi sangat minimal.
Sisi negatif dari perkembangan teknologi komunikasi yang terwakili dengan handphone / smartphone / ipad / iphone juga sangat-sangat besar, penipuan bagi yang tidak waspada dan mudah percaya, sudah banyak korbannya, pembajakan data guna perampokan online merambah diseluruh dunia. Pornografi yang bisa diakses dengan mudah, yang sampai sa’at belum bisa diantisipasi oleh Kemkominfo, sebegitu banyak aplikasi ataupun blog menyisipkan gambar atau film porno dengan bebas, atau situs perjudian online semua menyeruak di sisi negatifnya kemajuan teknologi informasi.
Sisi negatif lainnya dalam kehidupan bermasyarakat munculnya kehidupan individualisme, dalam pengertian ketidak perdulian terhadap lingkungan masyarakat. Keasyikan mempermainkan alat alat komunikasi membuat oarng tidak peduli lagi dengan tutur sapa, tidak peduli lagi dengan apa dan siapa didekatnya. Sebagian besar masyarakat pengguna smartphone, asyik dengan fitur-fitur game yang disediakan oleh para pembuat aplikasi, asyik menonton sendiri film tanpa perlu ke bioskop, tivi streaming dimana cara acara tivi bisa ditonton melalui hanphone, menjadikan dan membentuk kelompok masyarakat individualis. Acara ngobrol sama teman jadi menghilang atau berkurang, berita sekitar tempat tinggal jadi ketinggalan tetapi berita ujung dunia lain mengalir deras.
Sungguh suatu ironis mengamati prilaku masyarakat pengguna smartphone sa’at ini, coba kita dilihat apa yang terjadi diruang publik, di mobil umum, diruang tunggu bandara, rumah sakit atau tempat lainnya, dilobby hotel, semua asyik dengan dirinya sendiri, sebagian daripadanya mungkin saja sedang bekerja, tetapi sebagian besar adalah bermain. Yang lebih parah lagi interaksi komunikasi langsung antara orang tuan dan anaknya dirumah saja sudah sangat minim, karena keasyikan tadi.
Paling lambat 10 tahun kedepan akan terbentuk generasi individual di negeri ini, hal ini akibat dari salah kaprah sayangnya orang tua terhadap anak dalam membangun komunikasi, anak-anak sa’at ini sebagian besar sudah dibekali smartphone untuk mempermudah komunikasi, yang justeru menjadikan anak minim interaksinya oral komunikasi dengan orang tua, teman dan lingkungannya.
Sudah sa’atnya semua pihak yang berwenang mulai orang tua menata ulang penggunaan handphone ini dalam mengeliminir terbentuk generasi individualis di negeri ini.
*Widyaiswara utama Analisis Kebijakan Publik Badan Diklatda Provinsi Jambi.
Sumber: http://www.jambiupdate.com/artikel-smartphone-membentuk-millenium-individual_2.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar