Nasuhaidi, S.Pd., S.Sos., M.Si. |
Oleh: Nasuhaidi, S.Pd., S.Sos., M.Si.*
Besok, tanggal 29 Juni 2013 warga Kota Jambi yang akan mengadakan pemilihan walikota Jambi periode 2013-2018. Pilihan pemlih dihadapkan pada empat opsi calon walikota Jambi, yakni Bayer, Simpatik, FAS, dan Fena. Tidak ada keterwakilan perempuan dalam pasangan calon walikota dan wakil walikota Jambi periode ini. Pasangan calon juga nihil dari calon perseorangan.
Keempat pasangan calon tersebut telah melalui masa kampanye yang diatur dalam bentuk “system hari”. Dengan system ini masing-masing pasangan diberi kesempatan untuk menyampaikan visi, misi dan program prioritas dengan jatah waktu selama 3 hari. Dalam pada itu, keempat kandidat tersebut juga sudah mengikuti acara debat, yakni tanggal 20 Juni 2013 di Ballroom HOTEL Ceria dan tanggal 25 Juni 2013 bertempat di Abadi Convention Centre (ACC). Tentunya, semua kandidat sudah mengekspos mimpi-mimpinya ke tengah public sebagai gambaran kebijakan yang akan ditempuh seandainya terpilih sebagai pasangan walikota dan wakil walikota Jambi pasca pemungutan suara 29 Juni besok.
Kemudian, di masa tenang terhitung sejak tanggal 26 sampai dengan 28 Juni 2013 alias hari ini masyarakat Kota Jambi diberi kesempatan untuk menganalisa, mengkaji dan memberi pertimbangan terhadap semua calon sebelum memilih untuk menggunakan hak pilih. Memberi pertimbangan sebelum menjatuhkan pilihan adalah langkah bijak agar hak pilih digunakan secara bijaksana.
Selanjutnya, masyarakat harus mampu membaca visi, dan misi serta program yang ditawarkan pasangan calon baik yang disampaikan melalui kampanye terbuka maupun melalui debat ataupun atribut kampanye lainnya dengan cara mensinkronkannya dengan persoalan real yang dihadapi kota Jambi, semisal kemiskinan, kesehatan dan pendidikan termasuk lingkungan dan lain sebagainya. Pertimbangan lain yang tidak kalah pentignya adalah etika, moral dan integritas calon. Walikota dan wakil walikoata adalah pempimpin sehingga wajib memiliki etika dan moral yang baik dan mempunyai nilai integritas yang kuat untuk membangun Kota Jambi.
Dalam bahasa yang sedikit berbeda, seorang walikota dan wakil walikota dituntut memenuhi kriteria sebagai seorang pemimpin yang pantas dan layak untuk dipilih. Kepatutan dan kelayakan tersebut dapat diukur dari dua sisi yaitu kualitas figure dan visi, dan misi yang implementatif. Dari sisi figur, pemimpin Kota Jambi harus memiliki integritas moral, memiliki kualitas intelektual yang memadai serta memilik keterampilan profesional dalam hal manajemen. Dari segi Program yang ditawarkan, maka program tersebut mesti memihak kepentingan rakyat banyak, menjunjung tinggi hukum/HAM dan berwawasan lingkungan serta memiliki rasa sensitifitas terhadap pola kearifan lokal.
Kemudian, kalau kita merujuk kepada konsep kepemimpinan adat Melayu Jambi dengan tegas disebutkan bahwa pemimpin berperan besar dan penting dalam kehidupan orang banyak. Pemimpin diibaratkan sebuah pohon besar yang rimbun dan kuat. Pemimpin itu seperti kayu gedang di tengah padang, daunnyo yang rindang tempat beteduh, dahannyo yang kuat tempat begantung, batangnyo yang gedang tempat bersandar, akarnyo yang kukuh tempat bersilo, kok pergi tempat betanyo, kok balik tempat berberito. Artinya, pemimpin adalah pelinung bagi rakyatnya.
Dalam hal berpola tingkah laku, pemimin Jambi dijadikan tauladan sebagaimana disebutkan dalam seloko adat Melayu Jambi. Bejalan dulu selangkah, bekato dulu sepatah, cincang mutus, makan ngabisi, Berpikir idak sekali sudah, berunding idak sekali putus, cukup dengan sisik dan siangnya. Cerdik idak membuang kawan, gemuk idak membuang lemak, tukang idak membuang kayu, gedang idak melando, panjang akal idak pulo melilit. Pendek kata, pemimpin memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan masa depan masyarakat Jambi. Pemimpin menjadi pengatur ritme kehidupan orang banyak dari berbagai lapisan, etnis, ras agama dan kepercayaan yang tumuh dan berkembang di Jambi.
Apa yang diharapkan dari perhelatan pesta demokrasi pemilihan walikota dan wakil walikota Jambi adalah munculnya pemimpin Jambi yang benar-benar pemimpi untuk membangun kota Jambi. Untuk itu, Pilwako Jambi harus berjalan dengan sukses dan berkualitas yang ditandai dengan berproses tahapan secara tepat, terbuka dan transparan. Pemilih diberi ruang untuk menggunakan hak pilihnya secara bebas, jujur dan adil tanpa adanya tekanan dan intervensi dari berbagai pihak yang berkepentingan. Demikian juga penyelenggara harus mampu mengambil peran sesuai porsinya secara independen, profesional dan mandiri dengan mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku.
*Penulis adalah dosen STISIP Nurdin Hamzah Jambi
Sumber: http://jambiupdate.com/artikel-mencari-pemimpin-kota-jambi.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar