Oleh: Samsudin*
Bicara soal pemilu dalam sebuah partai politik, tentunya hal ini tidak lazim lagi untuk dikalangan masyarakat, karna hampir setiap waktu di Negara kita melakukan pemilihan. Disamping itu sebagaimana kita ketahui bahwa partai politik merupakan salah satu usaha atau alat, cara untuk mempengaruhi rakyat secara persuasive, seperti dengan melakukan komunikasi massa, loby, pendekatan dan lain-lain sebagainya, dan hal ini merupakan semata-mata bertujuan untuk menarik simpati dari masyarakat
Persaingan dalam kekuasaan partai politik tentunya tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan, baik itu dalam pendidikan, pekerjaan, hiburan, dan tentunya dalam dunia politik itu sendiri. Melihat kondisi sekarang, dimana semakin banyak bakal calon yang ingin ikut berkompetisi dalam pencaturan persaingan partai politik, hal ini akan menimbulkan persaingan parpol, yang semakin ketat di tahun 2014. Pada dasarnya Politik digunakan untuk mencari kekuasaan, mempertahankan kekuasaan dan memperbesar kekuasaan. Orang-orang dalam politik tidak pernah merasa puas. Setelah pencarian kekuasaan berjalan dengan mulus atau katakanlah mereka berhasil mendapatkan kekuasaan yang mereka idam- idamkan, mereka tidak cukup puas hanya sampai di situ saja. Mereka akan selalu berusaha untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan kemudian mereka memperbesar kekuasaannya.
Persaingan atau pertarungan memperebutkan kekuasaan disetiap daerah di negeri ini sering kali dilakukan dengan cara-cara yang tidak wajar. Janji-janji para calon pemimpin untuk memajukan kesejahteraan dan mencerdaskan masyarakat semata mata sering dijadikan sebuah alasan dalam memenuhi syahwat kekuasaa.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas kita dapat lihat sekarang jauh sebelum pelaksanaan pesta demokrasi persaingan antar partai politik maupun antar para calon sudah terjadi, untuk merebut hati dan simpati masyarakat agar mereka terpilih pada pemilihan pemilu yang akan datang, karena itu berbagai carapun sudah dilakukan dalam persaingan merebut simpati calon pemilih. Mulai dari pencitraan kepada masyarakat, sperti turun langsung melihat kondisi masyarakat, memberikan bantuan, ikut berpartisipasi dan memberikan janji-janji kepada masyarakat. Ini semua dilakukan pada dasarnya sebagai persiapan mental sebelum memasuki pemilihan partai politik, oleh karena itu harus dilakukan persiapan dari awal, pada dasarnya apapun yang di lakukan oleh pelaku/pelaksana politik sekarang akan menjadi awal atau penentu dari keberhasilan yang di lakukan masa yang akan datang dengan tujuan utamanya adalah kekuasaan.
Perlu diketahui bahwa ketika kita salah memilih Pemimpin, maka hanya akan menghadirkan sosok-sosok pemimpin yang mementingkan diri sendiri. Oleh karna itu persiapan menuju Pemilu 2014 harus dijadikan momentum untuk mencari pemimpin yang berkualitas dan merakyat. Dan sebagai pemilih maka perlu mengawasi/mengontrol semua potensi kecurangan, manipulasi termasuk niat kelompok-kelompok tertentu, misalnya memanipulasi Daftar Pemilih dan lain sebagainya.
Untuk bangsa Indonesia salah satu yang perlu ada dalam diri pemimpin yang itu, dia mempunyai karakter yang merakyat, seperti pemimpin memiliki hubungan yang dekat dengan rakyat, mau mendengar inspirasi rakyat, pekak terhadap situasi disekitarnya, memiliki bukti kerja yang nyata, sering memberikan solusi, dan tentunya mecintai masyarakat yang dipimpinnya, bukan sebaliknya yaitu sekedar janji atau retorika saja. Kalau tidak pintar memilih, maka tidak menutup kemungkinan bangsa Indonesia akan mengulang kesalahan yang sama, yakni memunculkan pemimpin yang sejatinya bukan memihak ke rakyat.
Artinya, sangat Jelas bahwa Pemilu 2014 amatlah penting dan strategis bagi masa depan bangsa. Mau tak mau, Indonesia harus berambisi mewujudkan hari esok yang lebih baik, menjadi bangsa yang kompetitif. Untuk mewujudkan hari esok yang lebih baik, diharapkan partisipasi seluruh masyarakat bangsa Indonesia dalam pemilihan yang akan datang karena suara rakyat adalah sumber perubahan.
Kita berharap persaingan politik di pemilu 2014 nanti semua bentuk politik yang bersaing di Negeri ini adalah politik- politik yang bersih, bertanggungjawab, dan tidak hanya mengejar kekuasaan untuk kepentingan pribadi atau golongan semata, namun mengejar kekuasaan untuk memberikan manfaat bersama kepada masyarakat.
*Dosen Ilmu Pemerintahan di IAIN STS JAMBI dan STISIP Nurdin Hamzah.
Sumber: http://www.jambiupdate.com/artikel-persaingan-kekuasaan-partai-politik-2014_1.html
Tidak ada komentar :
Posting Komentar